Efek Doppler adalah fenomena yang terjadi ketika ada perubahan frekuensi atau panjang gelombang gelombang (seperti gelombang bunyi atau cahaya) yang terdeteksi oleh pengamat yang bergerak relatif terhadap sumber gelombang tersebut. Fenomena ini dinamai setelah fisikawan Austria, Christian Doppler, yang pertama kali menjelaskan efek ini pada tahun 1842.
1. Prinsip Dasar Efek Doppler:
Ketika sumber gelombang bergerak mendekati pengamat, frekuensi gelombang yang diterima oleh pengamat akan lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi yang dipancarkan oleh sumber. Sebaliknya, ketika sumber bergerak menjauh dari pengamat, frekuensi yang diterima akan lebih rendah.
2. Contoh Efek Doppler:
Gelombang Bunyi:
Ketika sebuah ambulans dengan sirine yang berbunyi mendekati kita, suara sirine terdengar lebih tinggi (frekuensi lebih tinggi) dibandingkan saat ambulans menjauh dari kita, di mana suara sirine terdengar lebih rendah (frekuensi lebih rendah).
3. Rumus Efek Doppler:
Untuk gelombang bunyi, rumus efek Doppler dapat dituliskan sebagai berikut:
4. Aplikasi Efek Doppler:
Dalam Teknik Radar dan Sonar:
Efek Doppler digunakan dalam teknologi radar dan sonar untuk menentukan kecepatan objek yang bergerak, seperti mobil, pesawat, dan kapal.
Astronomi:
Efek Doppler digunakan untuk mengukur kecepatan bintang dan galaksi relatif terhadap Bumi, serta untuk menentukan apakah objek tersebut mendekati atau menjauh dari kita.
Medis:
Dalam bidang medis, efek Doppler digunakan dalam ultrasonografi Doppler untuk mengukur aliran darah dan mendeteksi masalah kesehatan.